Kamis, 15 Februari 2018

Generasi Muda Aceh Harus Perkuat Iman dan Pengetahuan Agama



Motivasi Jumat, Edisi – 15 
30 Jumadil Awal 1439 H – 16 Februari 2018

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Apa Kabar Sahabat Calon Penghuni Surga.
Semoga selalu sehat melaksanakan aktfitas dalam Ridha Allah. 

Di hari Jumat ini, kita telah berada di penghujung bulan Jumadil Awwal. Banyak hal yang terjadi di Aceh dalam bulan ini. Dari kabar adanya pelaku penyerangan terhadap Imam di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, kabar dari pembangunan sekolah yang kontroversi di Pidie Jaya, sampai kabar yang “digoreng” media tentang hari V di Aceh. Semoga kita semua cukup bijak menanggapi hal ini, agar tidak memecah persaudaraan masyarakat Aceh. Namun demikian ada juga kabar baik dari Aceh Besar, tentang kebijakan pak Bupati mewajibkan pramugari mengenakan jilbab serta pelarangan salon memperkerjakan waria. Semoga pak Bupati Tgk. Mawardi Ali selalu sehat dalam melaksanakan tugas.

Dari berbagai kejadian ini, kami kembali ingin menyampaikan salahsatu poin yang pernah kami paparkan dulu tentang masalah yang saat ini di hadapi Aceh. Yaitu bahaya pendangkalan Aqidah, Aliran Sesat, Misionaris yang menjadikan masyarakat Aceh khususnya generasi muda sebagai sasaran. Jika dulu dilakukan secara tersembunyi dan terorganisir, maka jaman now sepertinya sudah sangat terang-terangan. Bukan hanya dengan cara membujuk, namun bahkan sudah dilakukan dengan kekerasan, ancaman dan penghinaan. Kita lihat di beberapa wilayah Indonesia bagaimana ulama di aniaya, yang berdakwah menyampaikan kebenaran di ancam, bahkan penghinaan terhadap Islam, Rasul dan Ulama sudah begitu berani di ungkapkan di media sosial. Ini adalah pertanda orang-orang yang anti Islam dan Komunis sudah mulai beraksi.

Kita belum sampai pada tahap untuk melawan dengan perjuangan seperti masa Rasulullah dan masa perang Aceh melawan kafir penjajah. Namun sudah waktunya kita berjihad mempertahankan Iman dan Islam melalui peningkatan pengetahuan ilmu Agama. Jangan sampai generasi Muda Aceh terlena dengan game internet online, pornografi, pengaruh LGBT, pergaulan bebas dan hal yang melalaikan lainnya. Karena disaat generasi muda lemah Girahnya untuk berjuang demi Agama, disaat itulah kita diserang oleh faham anti Islam.

Semua kita bisa berjihad untuk Islam sesuai kemampuan, keahlian dan kesempatan. Mahasiswa bisa berjuang dengan menyuarakan kebenaran dan mengkritik pemerintah secara demokrasi, pemuda bisa berjuang melalui media sosial seperti tulisan dan meme atas nama Islam, yang memiliki kemampuan mengajar berbagilah ilmu kepada adik-adik di TPQ, yang memiliki jabatan gunakanlah kekuasaan anda, termasuk yang memiliki kesempatan terjun di politik, berjuanglah untuk menjadi wakil rakyat yang berjuang untuk Islam di parlemen legislatif.

Yang penting jangan sampai kita umat Islam berkonfontrasi sesama kita, sementara orang di luar Islam menonton bertepuk tangan melihat kita terpecah belah.

Semoga Nanggroe Aceh menjadi Negeri yang Makmur dan dijauhi dari Bala Bencana, Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur. 
Aamiin Ya Allah, Ya Rabbal Aalamiin.

Hasbunallah wa Ni'mal Wakil. Selamat Menunaikan Ibadah Shalat Jumat bagi Semua Sahabat yang Ganteng.

H. Akmal Hanif, Lc.
Ketua Umum Komunitas Solidaritas Dhuafa Aceh (KSDA).
CEO Elhanief Group
Mohon Bagikan jika Bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BPJS KETENAGAKERJAAN MEMBERI KESEMPATAN BAGI PEKERJA DI PROGRAM BUKAN PENERIMA UPAH ( BPU ) UNTUK BISA MENDAFTAR

BPJS KETENAGAKERJAAN PROGRAM BUKAN PENERIMA UPAH Untuk tenaga kerja yang bekerja secara mandiri, misalnya: dokter praktek sendiri, s...