Sabtu, 24 Februari 2018

Kartunis Jepang Sindir Jokowi “Pengemis Kereta Cepat”, Twitternya Langsung Diserbu

Kartunis Jepang Onan Hiroshi membuat karikatur dengan gambar Presiden RI Joko Widodo, Presiden China Xi Jinping, dan PM Jepang Shinzo Abe, terkait proyek kereta cepat.
Karikatur ini viral setelah diposting Onan Hiroshi di akun twitternya 21 Februari kemarin dengan caption/tulisan dalam bahasa Jepang 高速鉄道乞食 atau terjemahan mbah gugel “Pengemis kereta berkecepatan tinggi”.
Ada yang menyebut karikatur ini olok-olok kepada Presiden Indonesia Joko Widodo dengan digambarkan sebagai pengemis.
Namun ada yang menyebut karikatur ini bukan olok-olok tapi satire dan peringatan bagi masa depan Indonesia yang akan jadi negara pengemis akibat terbelit utang karena proyek ambisius kereta cepat.
Kartun ini ada yang menerangkan maksudnya bahwa awalnya Jokowi senang dan berterimakasih di iming-iming kereta cepat China oleh Xi Jinping, sementara PM Jepang Shinzo Abe membayangkan masa depan pemerintahan Jokowi yang nantinya akan terpuruk karena terjebak oleh utang China di proyek kereta cepat ini dan akhirnya Jokowi (negara Indonesia) jadi pengemis akibat terbelit utang.
“Smart satire, depict Shinzo Abe thought about Indonesia future under the leadership of Jkw. at the beginning, Jkw thanking Xi Jinping for financing his ambitious infrastructure project i.e highspeed railway but end up with trapped on debt and become a beggar,” komen akun @aDJi_S70, terkait karikatur ini.
Seperti diketahui, proyek KA cepat Jakarta-Bandung dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China yang merupakan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dengan China Railway International Co.
Nilai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bertambah dari semula USD 5,9 miliar menjadi USD 6,071 miliar. Di mana 25 persen di antaranya merupakan modal konsorsium dari BUMN dan China, sedangkan sisanya berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB).
Karikatur ini menjadi perbincangan warganet tanah air dengan beragam komentar.
Sumber: https://twitter.com/hiroshionan/status/966195230923022338 [pi]

Kamis, 15 Februari 2018

Generasi Muda Aceh Harus Perkuat Iman dan Pengetahuan Agama



Motivasi Jumat, Edisi – 15 
30 Jumadil Awal 1439 H – 16 Februari 2018

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Apa Kabar Sahabat Calon Penghuni Surga.
Semoga selalu sehat melaksanakan aktfitas dalam Ridha Allah. 

Di hari Jumat ini, kita telah berada di penghujung bulan Jumadil Awwal. Banyak hal yang terjadi di Aceh dalam bulan ini. Dari kabar adanya pelaku penyerangan terhadap Imam di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, kabar dari pembangunan sekolah yang kontroversi di Pidie Jaya, sampai kabar yang “digoreng” media tentang hari V di Aceh. Semoga kita semua cukup bijak menanggapi hal ini, agar tidak memecah persaudaraan masyarakat Aceh. Namun demikian ada juga kabar baik dari Aceh Besar, tentang kebijakan pak Bupati mewajibkan pramugari mengenakan jilbab serta pelarangan salon memperkerjakan waria. Semoga pak Bupati Tgk. Mawardi Ali selalu sehat dalam melaksanakan tugas.

Dari berbagai kejadian ini, kami kembali ingin menyampaikan salahsatu poin yang pernah kami paparkan dulu tentang masalah yang saat ini di hadapi Aceh. Yaitu bahaya pendangkalan Aqidah, Aliran Sesat, Misionaris yang menjadikan masyarakat Aceh khususnya generasi muda sebagai sasaran. Jika dulu dilakukan secara tersembunyi dan terorganisir, maka jaman now sepertinya sudah sangat terang-terangan. Bukan hanya dengan cara membujuk, namun bahkan sudah dilakukan dengan kekerasan, ancaman dan penghinaan. Kita lihat di beberapa wilayah Indonesia bagaimana ulama di aniaya, yang berdakwah menyampaikan kebenaran di ancam, bahkan penghinaan terhadap Islam, Rasul dan Ulama sudah begitu berani di ungkapkan di media sosial. Ini adalah pertanda orang-orang yang anti Islam dan Komunis sudah mulai beraksi.

Kita belum sampai pada tahap untuk melawan dengan perjuangan seperti masa Rasulullah dan masa perang Aceh melawan kafir penjajah. Namun sudah waktunya kita berjihad mempertahankan Iman dan Islam melalui peningkatan pengetahuan ilmu Agama. Jangan sampai generasi Muda Aceh terlena dengan game internet online, pornografi, pengaruh LGBT, pergaulan bebas dan hal yang melalaikan lainnya. Karena disaat generasi muda lemah Girahnya untuk berjuang demi Agama, disaat itulah kita diserang oleh faham anti Islam.

Semua kita bisa berjihad untuk Islam sesuai kemampuan, keahlian dan kesempatan. Mahasiswa bisa berjuang dengan menyuarakan kebenaran dan mengkritik pemerintah secara demokrasi, pemuda bisa berjuang melalui media sosial seperti tulisan dan meme atas nama Islam, yang memiliki kemampuan mengajar berbagilah ilmu kepada adik-adik di TPQ, yang memiliki jabatan gunakanlah kekuasaan anda, termasuk yang memiliki kesempatan terjun di politik, berjuanglah untuk menjadi wakil rakyat yang berjuang untuk Islam di parlemen legislatif.

Yang penting jangan sampai kita umat Islam berkonfontrasi sesama kita, sementara orang di luar Islam menonton bertepuk tangan melihat kita terpecah belah.

Semoga Nanggroe Aceh menjadi Negeri yang Makmur dan dijauhi dari Bala Bencana, Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur. 
Aamiin Ya Allah, Ya Rabbal Aalamiin.

Hasbunallah wa Ni'mal Wakil. Selamat Menunaikan Ibadah Shalat Jumat bagi Semua Sahabat yang Ganteng.

H. Akmal Hanif, Lc.
Ketua Umum Komunitas Solidaritas Dhuafa Aceh (KSDA).
CEO Elhanief Group
Mohon Bagikan jika Bermanfaat.

Kamis, 01 Februari 2018

TOLAK LGBT, DUKUNG UNTUNG SANGAJI


 Motivasi Jumat, Edisi – 14
16 Jumadil Awal 1439 H – 2 Februari 2018

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Apa Kabar Sahabat “AKHAN” (Akmal Hanif)
Semoga selalu sehat melaksanakan aktfitas dalam Ridha Allah. 

Di hari Jumat ini, saya ingin ikut membagikan pernyataan sikap bersama kawan kawan yang akan melaksanakan Aksi Tolak LGBT dan Mendukung Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji.

Aksi pak Ir Untung Sangaji harus kita dukung sepenuhnya, sebenarnya aksi ini dilakukan oleh pemerintah aceh melalui WH, tapi terkadang pemerintah aceh (bupati/walikota/gubernur) takut terbentur dgn oknum pihak keamanan jadi selama ini banyak memilih diam, Sebenarnya kita pemuda aceh harus bersyukur sama bapak kapolres aceh utara krn sudah membantu kita membela syariat di aceh ini, Yang kita tahu pak kapolres bukan asli aceh tapi mau bela syariat di aceh ini, jadi dimana hati nurani kita kalau kita tdk mau dukung pak kapolres aceh utara krn beliau hapus LGBT di aceh utara? dimana akal sehat kita kalua kita diam diri ketika pak kapolres diserang oleh dunia krn membina kaum LGBT di aceh?dimana iman kita kl kita masih membela LGBT di aceh ini? Ya Allah ya karim lindungilah kami dari azab-Mu
Aliansi Pecinta Syariat Islam menyatakan sikap :
1. Masyarakat Aceh Menolak Perilaku Menyimpang LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender/ Transeksual)
2. Masyarakat Aceh menentang segala bentuk intervensi dari pihak manapun baik dari pihak nasional maupun internasional terkait penerapan Syariat Islam khususnya dalam hal pembinaan perilaku menyimpang LGBT di Aceh.
3. Masyarakat Aceh Bersama Untung Sangaji,  mendukung pembinaan LGBT yang dilakukan Kapolres sebagai bentuk menindaklanjuti laporan masyarakat yang resah dengan keberadaan kaum waria yang populasinya terus bertambah.
4. Masyarakat Aceh  mendesak Kepolisian Daerah Aceh dan Pemerintah Aceh menindak tegas perilaku LGBT, serta dilanjutkan pembinaan secara proporsional dan profesional, hingga pelatihan hingga penyediaan lapangan kerja kepada pelaku LGBT khususnya Waria di seluruh Aceh. 
5. Kami mendesak pihak Legislatif di tingkat DPRA, DPR RI dan DPD  mendukung aksi ini, dan menyiapkan regulasi hukum untuk memuluskan program program pembinaan LGBT di Aceh.

Selamat Melaksanakan Aksi Damai,.Semoga Nanggroe Aceh menjadi Negeri yang Makmur dan dijauhi dari Bala Bencana, Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur. 
Aamiin Ya Allah, Ya Rabbal Aalamiin.

Hasbunallah wa Ni'mal Wakil. Selamat Menunaikan Ibadah Shalat Jumat bagi Semua Sahabat yang Ganteng.
Salam dari Tanah Makkah Al Mukarramah
H. Akmal Hanif, Lc.
Ketua Umum Komunitas Solidaritas Dhuafa Aceh(KSDA).
CEO Elhanief Group
Mohon Bagikan jika Bermanfaat.

Abu Nawah, Mantan Panglima Sagoe Simpang Ulim, Apresiasi Kinerja Kapolres Aceh Utara Memberantas LGBT

ACEH TIMUR – Samsul Bahri sapaan akrab Abu Nawah mantan panglima daerah dua Simpang Ulim wilayah Peurelak sangat mendukung atas langkah – langkah yang diambil oleh Kapolres Aceh Utara AKBP Ir Untung Ahmat Surianata, M.Hum tentang pemberantas Narkoba dan LGBT di Aceh Utara.( 31/01/2018).
Abu Nawah saat didampingi oleh salah satu tokoh Jambo Aye Abdul Rafar menambahkan, Tindakan yang diambil oleh Kapolres Aceh Utara sudah sesuai dengan keistmewaan Nanggroe Serambi Mekah ini dan kita di Aceh sangat kental dengan penegakan syariah Islam yang kita terapkan selama ini.
“LGBT dan LSM yang ada diluar Aceh jangan terlalu ikut campur masalah Aceh dimana Aceh ada keistimewaan tersendiri”. Tegasnya.
Lanjutnya Abu mewakili daerah dua simpang ulim wilayah Peurlak dirinya sangat berterima kasih kepada Kapolres Aceh Utara yang telah mengabil sikap ini untuk pemerantasan narkoba dan LGBT untuk dibina dan Kapolres Aceh Utara sudah mengembalikan maruwah dan martabat Aceh seperti masa yang lalu.
Harapan Abu dimana untuk kapolres yang akan bertugas di Aceh Utara nantinya harus mengambil langkah tegas dalam semua hal seperti AKBP Ir Untung Ahmat Surianata, M.Hum yang telah melaksanakan tugasnya membina waria dan memberi arahan dengan arti kata harus bisa membuat perubahan untuk mereka kalau bisa memberi pekerjaan baru buat waria – waria yang sudah dibina dipolres selama ini.
“Dan selama ini kami dari kombatan Gerakan Aceh Merdeka daerah dua Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur sangat mendukung langkah – langkah yang telah diambil oleh Bapak Kapolres Aceh Utara tentang pembinaan terhadap waria ini”. Pungkasnya. (*).
Sumber : ACEHSATU.COM

Diperiksa Propam Terkait Razia Waria, Untung Sangaji: Jika Begini Caranya...

LHOKSUKON - Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata atau Untung Sangaji membenarkan dirinya diperiksa Propam Polda Aceh beberapa waktu lalu. Pemeriksaan tersebut terkait adanya sejumlah waria yang diamankan ke Polres Aceh Utara dalam Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat), Sabtu, 27 Januari 2018 lalu.
“Iya, saya diperiksa pihak Polda Aceh,” kata AKBP Untung Sangaji saat ditemui portalsatu.com, Kamis, 1 Februari 2018.
Untung juga mengaku tersinggung jika sampai kasus ini berujung mutasi terhadap dirinya. Namun dia tidak menjelaskan secara detil terkait hal tersebut.
“Ya, saya tersinggung. Ketersinggungan saya banyak hal, tapi tidak bisa saya jelaskan ya. Kalau dibilang marah, ya saya marah, tapi kan ya bagaimana, itu komandan saya," kata Untung.
Meskipun demikian, Untung mengaku sedang menjalankan beberapa program di Aceh Utara. Menurutnya pemeriksaan terhadap dirinya tersebut menjadi contoh tidak baik bagi kinerja kepolisian.
"Ini akan menjadi contoh bagi mereka yang punya jabatan para pemimpin. Ya, kita mau bilang ke mana, ya ke pemimpin. Jangan lantas membuat kita schock terapi, seperti kita lakukan ini ke penjahat,” ujar Untung.
Pria yang pernah terlibat aktif di lapangan saat memerangi teror di Jakarta beberapa waktu lalu ini, juga menyesalkan langkah-langkah yang diambil pimpinannya. Padahal apa yang dilakukannya tersebut dalam rangka menegakkan Qanun Syariat Islam yang sedang diterapkan di Aceh.
“Walaupun sudah benar itu dilakukan pemeriksaan, betul, tapi jangan begitu caranya. Kan bisa ditelpon, semacam teguran bapak ke anaknya. Apa yang terjadi saat ini, membuat polisi kita dan masyarakat yang tadinya ingin melindungi Islam dan menjalankan Syariat Islam menjadi takut, pasti takut ini, sehingga yang salah akan semakin bebas.”
Untung tidak mempermasalahkan tindakan  Mabes Polri terhadap dirinya pasca razia para waria tersebut. Namun, dia menyebutkan banyak harapan masyarakat yang telah dipercayakan kepadanya termasuk keselamatan generasi muda dan moral anak-anak.
“Jika begini caranya, jadi tidak nyaman bekerja,” kata AKBP Untung Sangaji. []
Sumber : portalsatu

BPJS KETENAGAKERJAAN MEMBERI KESEMPATAN BAGI PEKERJA DI PROGRAM BUKAN PENERIMA UPAH ( BPU ) UNTUK BISA MENDAFTAR

BPJS KETENAGAKERJAAN PROGRAM BUKAN PENERIMA UPAH Untuk tenaga kerja yang bekerja secara mandiri, misalnya: dokter praktek sendiri, s...